Investasi Portofolio

Kamis, Maret 18, 2010

pelan-pelan saja: HIDUP INI SEBUAH KENEKATAN ... 180310

Negara yang APBN-nya sedang 'berdarah-darah' tidak butuh Menteri Keuangan yang terbaik tetapi butuh Menteri Keuangan yang nekat. Butuh menteri yang bisa melakukan tindakan ekstrem untuk mengatasi keuangan negara yang lebih besar pasak daripada tiang.

Hal tersebut ditegaskan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Seminar The Annual Citi Indonesia Economic and Political Outlook di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Kamis (18/3/2010).

"Krisis kemarin (2008), ada 4 negara, yaitu Yunani, Itali, Spanyol, Portugal yang APBN-nya berdarah-darah, tidak sustainable atau kata ibu rumah tangga besar pasak daripada tiang, tidak perlu menghire menteri keuangan yang terbaik tapi menteri keuangan yang nekat," ujarnya.

Sri Mulyani menilai untuk memperbaiki APBN yang tidak sehat di mana pengeluaran lebih besar dibandingkan penerimaan butuh suatu tindakan yang agak ekstrim, yaitu dengan meningkatkan penerimaan melalui pajak dan memotong belanja kementerian/lembaga.

"Ketika memotong budget akan memotong kenikmatan sedangkan dalam kondisi PHK musti bayar pajak. Itu bukan hal yang mudah," ujarnya.

Pada kesempatan itu juga, Sri Mulyani menyatakan dinamika global dan regional kemungkinan besar masih akan nilai tukar rupiah pada beberapa waktu ke depan.

"Negara-negara yang terkena krisis akan melakukan exit strategy yang akan mulai dilakukan pada kuartal II 2010 nanti," ungkapnya.

Di sisi regional, Sri Mulyani menyatakan saat ini juga terjadi pertarungan antara mata uang dolar AS dengan mata uang China. China saat ini menguasai dolar AS dalam jumlah sangat besar. Menurutnya, dua kekuatan ini sedang mencari keseimbangan baru yang akan memberikan dampak ke global dan regional termasuk ke Indonesia.

"Berbagai dinamika itu kemungkinan akan memberikan risiko terhadap exchange rate kita. Mungkin kalau rupiah, pertanyaannya, Bu Sri Mulyani masih ada nggak?" ujarnya diiringi tawa para tamu pada acara tersebut.

Sementara itu, mengenai kebijakan ekonomi yang akan ditempuh selama 2010, mengatakan, tidak ada kebijakan ekonomi yang akan mengejutkan.

"Kebijakan ekonomi makro dan mikro tidak ada yang surprised," ungkapnya.



Sumber: detikcom

Tidak ada komentar:

Kalkulator finansial

Daily chess puzzle

Play online chess